Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengaku Presiden Prabowo Subianto telah memberi lampu hijau, untuk mewajibkan campuran etanol sebesar 10% untuk setiap liter bensin atau Bahan Bakar Minyak (BBM).

Dalam pemaparannya di Jakarta pada Rabu (8/10), Bahlil menyampaikan saat ini kebutuhan bensin di Indonesia, masih mengandalkan impor.

Dengan mencampur 10% etanol untuk setiap liter bensin, kata Bahlil, Indonesia bisa mengurangi ketergantungan impor tersebut.

“Kemarin malam sudah kami bicarakan dengan bapak presiden. Pak presiden sudah menyetujui untuk direncanakan mandatori 10%,” kata Bahlil, meskipun belum merinci kapan kewajiban ini akan mulai diterapkan di Indonesia.

Dalam laporan IDNFinancials.com sebelumnya, Pj. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, mengatakan penggunaan etanol dalam BBM bukanlah hal baru dan telah diterapkan di beberapa negara.

“Implementasi ini terbukti berhasil mengurangi emisi gas buang, menekan ketergantungan pada bahan bakar fosil murni, serta mendukung peningkatan perekonomian masyarakat lokal melalui pemanfaatan bahan baku pertanian,” kata Roberth.

Di sisi lain, kata Roberth, sejumlah negara seperti Amerika Serikat (AS), Brasil, dan sejumlah negara di Asia hingga Eropa telah mengadopsi campuran etanol dengan porsi 10-10% untuk setiap liter BBM. (KR)

Sumber : IDN Financials

Leave A Comment