LRT Jabodebek rencananya akan beroperasi secara komersil mulai 18 Agustus 2023. Sebelum beroperasi komersil, LRT Jabodebek akan melakukan soft launching mulai 12 Juli-15 Agustus 2023.
Manager Public Relation LRT Jabodebek, Kuswardojo, mengungkapkan dalam soft launching tersebut para pengguna LRT Jabodebek hanya perlu membayar tarif Rp 1 saja.
“Pada taping itu ternyata nol rupiah tidak terdeteksi sistem. Makanya kami terapkan tarif Rp 1, sehingga kami bisa melihat apakah sistem yang kami terapkan itu bisa jalan atau tidak, normal atau tidak,” kata Kuswardojo saat ditemui di Kantor Pusat KAI, Bandung, Rabu (7/6).
Namun, penumpang dibatasi hanya untuk 150 orang per rute perjalanan. Sementara jumlah perjalanan dalam sehari masih belum diputuskan. Bagi masyarakat yang berminat, dapat mendaftar ke link yang akan dirilis KAI pada 10 Juli 2023.
“Pada tanggal 10 Juli kami akan tempatkan link pendaftaran di media sosial, antara lain Instagram LRT Jabodebek. Di situ ada link, bagi warga masyarakat yang mau ikut uji coba terbatas mereka bisa daftar,” ujar Kuswardojo.
Keberangkatan LRT Jabodebek selama soft launching ini dari tiga titik stasiun yaitu Stasiun Harjamukti, Stasiun Dukuh Atas, dan Stasiun Jatimulya. Dari tiga titik ini, LRT Jakarta akan melewati total 18 stasiun.
Kuswardojo mengatakan soft launching ini dilakukan untuk memastikan kesiapan seluruh sarana dan prasarana LRT Jakarta, termasuk SDM sebelum melayani perjalanan komersial.
Kuswardojo menjelaskan biaya operasional selama soft launching menggunakan kas KAI. Dia menegaskan pihaknya tidak rugi meski dikenakan tarif hanya Rp 1 selama uji coba yang berlangsung dari 12 Juli sampai 15 Agustus 2023 nanti.
“Enggak (rugi). Itu sudah kita hitung semuanya bagian dari pembangunan. Kita baru menghitung untung rugi setelah kita full komersial,” tutur Kuswardojo.
Source : kumparan